Tidurku larut malam
Terpaku mimpi temaram
Tentang kisah kita yang kelam
Terpaut rindu semakin mendalam
Tapi sudahlah tak baik kita tenggelam
Dalam balutan rasa yang menyesatkan
Mungkin kini rasamu telah karam
Tersapu deras ombak dikala hujan
Karena aku bukan fakir dan bukan pula lendir
Yang tak butuh rasa kasihan atau kata najis mencibir
Lagipula rasa ini pun nyata bukan hanya fiktif belaka
Yang tak perlu kau cela atau pun negatif sangka
Dan mungkin ini puisi terakhir
Karena perlahan menguak tabir
Tentang aku yang melawan takdir
Hingga berjuang sampai titik nadir
Tinggalkan komentar